assalamualaikum dan salam ukhwah buat smua pembaca blog ana



Get ISLAMIC-Graphics

Saturday, 5 November 2011

10 NASIHAT IBNUL QAYYIM AGAR BRSABAR SUPAYA TIDAK TRJERUMUS KE LEMBAH MAKSIAT

10 Nasihat Ibnul Qayyim Untuk Bersabar Agar Tidak Terjerumus Dalam Lembah Maksiat
Alih Bahasa: Abu Muslih Ari Wahyudi
Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.
Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:
Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu……………
Apabila engkau berlimpah nikmat
maka jagalah, karena maksiat
akan membuat nikmat hilang dan lenyap
Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.
Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…
Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…
Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.
(Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li shabri ‘anil ma’shiyah, www.ar.islamhouse.com)

Wednesday, 2 November 2011

UJIAN MANUSIA AKHIR ZAMAN

                                                                        السلام عليكم


Bila Allah cepat makbulkan Doamu, Maka DIA Menyayangimu,
Bila DIA Lambat Makbulkan doamu, Maka DIA Ingin Mengujimu,
Bila DIA Tidak Makbulkan Doamu, Maka Dia Merancang Sesuatu Yang lebih Baik Untukmu.
Oleh itu, Sentiasalah Bersangka Baik Pada ALLAH Dalam Apa Jua Keadaan Pun... Kerana Kasih sayang ALLAH Itu Mendahului KemurkaanNya.


Manusia hari ini suka bersangka-sangka
Ada sangkaan baik... Ada sangkaan buruk
Orang beribadah disangka riak
Orang yang relax disangka malas
Orang yang pakai baju baru disangka menunjuk
Orang yang pakai baju buruk disangka zuhud (hina)
Orang makan banyak disangka pelahap
Orang makan sikit disangka kedekut
Orang baik disangka buruk
Orang buruk disangka baik
Orang senyum disangka mengejek
Orang masam disangka merajuk
Orang bermuzakarah disangka mengumpat
Orang diam disangka sombong
Orang menawan disangka pakai susuk
Orang nampak ceria disangka membela
mana tahu
yang diam itu kerana berzikir kepada Allah
mana tahu
yang senyum itu kerana bersedekah
mana tahu
yang masam itu kerana mengenangkan dosa
mana tahu
yang menawan itu kerana bersih hati dan mindanya
mana tahu
yang ceria itu kerana cergas cerdasnya
Jauhi sikap suka bersangka-sangka
kerana ia bakal memusnahkan ukhwah seperti musnah nya
kayu dimakan api…
Satu benda yang kita lihat, macam-macam kesimpulan
yang boleh kita  buat.
Semuanya bergantung bagaimana kita melihatnya.

Tuesday, 1 November 2011

BETAUBAT SEBELUM TERLAMBAT


TAUBAT  SEBELUM  TERLAMBAT
Segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan , serta segala tingkah laku yang mulai jauh daripada perintah Allah SWT, akan dapat diubati dengan cara bertaubat. Insan merupakan  mereka yang insaf akan segala kekeliruan yang pernah ia lakukan.
Taubat atau keinsafan yang ada dalam jiwa seseorang merupakan cahaya yang menerangi jalan hidup seseorang muslim. Setelah itu orang-orang yang bertaubat akan terhindar daripada kemaksiatan. Keinsafan merupakan petunjuk dan terhindar daripada putus asa dalam diri seseorang. Akhirnya orang-orang yang insaf dan bertaubat akan memperoleh kebaikan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Dalam agama Islam, bertaubat bukanlah suatu yang sukar untuk dilakukan oleh seseorang hamba. Bertaubat tidaklah harus dengan susah payah mengeluarkan segala tenaga dan harta benda, cukup dengan berusaha meninggalkan kejahatan dan kembali mengerjakan kebenaran yang diperintahkan oleh Allah. Kemudian tanamkan dalam hati bahawa rahmat Allah SWT sentiasa menyertai orang-orang yang beriman dan bertaubat kepada-Nya. Firman Allah SWT yang bermaksud:
‘Katakanlah (Wahai Muhammad): "Wahai hamba-hamba-Ku Yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana Sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Menurut syariat, taubat ertinya meninggalkan seluruh perbuatan dosa dan menyesali semua kemaksiatan yang telah dikerjakan. Kemudian berusaha untuk tidak melakukannya lagi di mana sahaja dia berada. Taubat yang sesungguhnya itu bukan disebabkan oleh sesuatu yang lain kecuali Allah SWT. Hakikat keinsafan atau taubat itu adalah lahir daripada hati kecil, merupakan penyesalan atas segala yang telah terjadi. Kemudian mengharap keampunan Allah SWT dengan meninggalkan perbuatan dosa dan berusaha untuk selalu melakukan kebaikan. Dengan perbuatan baik itulah maka taubat seseorang dan seluruh ketaatannya akan diterima oleh Allah SWT.
Barangsiapa yang bertaubat hanya sekadar tidak mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, maka ia bukanlah dikatakan taubat. Mereka seperti ini hanya memperolok-olok diri mereka sendiri. Mereka menggunakan kesempatan itu menurut kehendak sendiri, tanpa mempedulikan anjuran agama.