assalamualaikum dan salam ukhwah buat smua pembaca blog ana



Get ISLAMIC-Graphics

Tuesday, 3 April 2012

HARGA SEBUAH IMAN

Assalamualaikum sahabat-sahabat semua, Alhamdulillah harini kita dapat bertemu lagi dlm blog ana,, ana mmbawa satu tajuk yg kadang2 kita lupa tentangnya kerana kita hidup terlalu senang, mewah disamping ahli keluarga dan sahabat2 kita... tajuk kali ini ialah, harga atau nilai sebuah iman,,, jom  sama2 kita hayati  ^_____^

Seorang anak bloeh mewarisi sifat dari ayahnya tapi tidak boleh mewarisi keimanannya. Betapa mahalnya harga sebuah iman, tidak dapat di warisi dan tidak dapat di beli bahkan oleh nyawa sekalipun. Iman tiada berceceran di manapun, karena ia hanya berada di tempat tersembunyi nan suci yaitu di kedalaman hati.
Iman kepada Allah, yakni meyakini bahwasanya tiada Tuhan yang patut di imani dan di sembah melainkan Allah Ta’ala. Pemberian hidayah adalah mutlak hak Allah, namun sebagai hamba hendaknya tertarik pada sebuah keimanan (baca: mendekati), bukan pasrah bergelimang dosa tapi mengabaikan setiap nasihat kebaikan yang di sampaikan oleh orang sekitar.
Teringat akan beberapa kisah pada masa Rasulullah, bagaimana para sahabat demi mempertahankan sebuah keimanan, ia rela mengorbankan jiwa, keluarga dan harta.
Mush’ab Bin Umair
Pemuda yang tampan, kaya raya dan cerdas. Susuk badan yang sempurna hingga menjadi idola di mana saja ia berada. Namun saat ia mendengar bahwa ada seorang nabi yaitu Muhammad SAW, yang di utus oleh Allah sebagai pembawa khabar suka dan duka serta mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah Ta’ala, maka hatinya langsung terketuk untuk meninggalkan kekafirannya dan memeluk Islam. Ibunya menentang, hingga mencabut segala kemewahan yang sebelumnya melekat dalam diri Mush’ab Bin Umair. Tak hanya itu, ibunya mengusir Mush’ab dan tak lagi menganggapnya sebagai seorang anak. Tapi demi sebuah iman yang begitu berharganya, Mush’ab lebih memilih Allah dan Rasul-Nya.
Bilal Bin Rabah
Seorang budak hitam dan termasuk orang yang pertama kali memeluk Islam. Ia menjadi budak dari seorang kafir bernama Umayyah bin khalaf. Dan di tangan sang kafir itulah, Bilal mendapat siksaan yang tiada terkira kejamnya akibat mempertahankan keimanannya. Salah satu bentuk penyiksaan yang di terima Bilal adalah di jemur di bawah matahari yang sangat menyengat, di atas dadanya di timpakan batu besar yang panas. Subhanallah, hanya ucapan “ahad, ahad, ahad” yang terus keluar dari bibirnya. Kejamnya siksaan tidak membuat imannya surut, sampai pada akhirnya sahabat Rasulullah, Abu Bakar Ashshiddiq menebusnya dan merdekalah Bilal.
‘Ammar Bin Yasir
‘Ammar, ayah dan ibunya adalah satu keluarga yang di janjikan surga oleh Allah. Mereka termasuk golongan pertama yang di beri petunjuk oleh Allah. Tapi perjalanan iman mereka tidak mulus. Penentangan dari kaumnya yang tidak terima jika mereka meninggalkan keyakinan nenek moyang dan berpindah kepada Islam, membuat mereka menerima penyiksaan keji. Pada akhirnya mereka sekeluarga harus syahid di tangan kaum kafir demi mempertahankan iman mereka
Masih banyak kisah tentang betapa berharganya keimanan. Asiyah seorang wanita beriman yang bersuamikan Fir’aun. Kana’an, putra nabi Nuh tapi tidak bisa menurunkan keimanan dari ayahnya. Juga Aazar, ayah seorang Nabiyullah Ibrahim yang tetap pada kekafirannya. Dan sebagainya.
***** 
Beberapa kisah betapa hebatnya sebuah iman mampu menjadikan seseorang berkepribadian kukuh. Iman yang tidak nampak bentuknya namun mampu tergambar melalui keindahan perilaku. Keteguhan dalam menghadapi segala macam cubaan. Hanya Allah yang ada di hati. Janji Allah yang selalu terpatri.
Iman yang mampu menggetarkan hati tatkala nama Allah dan Rasul-Nya di sebut.
Mungkin kita khususnya ana belum mampu memiliki keteguhan iman seperti Rasul dan sahabat juga kisah orang-orang terdahulu dalam mempertahankan iman. Kita yang masih berfikir banyak tatkala ada ajakan untuk menghadiri pengajian, kita yang masih berfikir dua kali untuk langsung melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba, kita yang masih sering bertaut pada dunia dan lalai menjalankan projek akhirat, kita yang sering tidak merasa bersalah saat meninggalkan perintah Allah. Rabbighfirlanaa…
Karena iman memang mahal, melebihi dunia dan seisinya, melebihi kecintaan pada keluarga bahkan nyawa. Karena iman hanya boleh di terima oleh hati yang menginginkannya, dan hanya Allahlah yang mampu memberinya. Karena lazatnya iman adalah kenikmatan terbesar yang di berikan Allah kepada hambaNya.
“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”.
WAllahua’laM 

Sunday, 25 March 2012

TAHAP KEIMANAN PENENTU RASA TAKUT KEPADA ALLAH

WAKTU siang atau malam, di mana juga kita berada, patut ditanamkan dalam hati rasa takut kepada Allah. Dengan kata lain, sepanjang masa kita hendaklah sentiasa berasa takut kepada Allah SWT yang Maha Berkuasa.
Berlakunya kemungkaran dan maksiat di sekeliling kita hari ini disebabkan rasa takut akan azab dan seksaan maha pedih dari Allah tidak ada dalam hati mereka yang melakukannya dan ini menunjukkan mereka tidak takut sama sekali dengan Allah.
Takut adalah sifat terpuji dan patut ada dalam hati setiap mukmin yang ingin mendapatkan takwa. Dengan adanya perasaan takut membuatkan seseorang itu menjauhkan diri daripada melakukan kemungkaran yang mendatangkan dosa hingga menjerumuskan ke api neraka di akhirat kelak.
Jika kita ada rasa takut kepada Allah, sudah pasti kita tidak akan berani melanggar perintah-Nya. Rasa takut akan mendorong seseorang itu benar-benar menghambakan dirinya kepada Allah. Semua perintah Allah akan dipatuhinya dan larangan ditinggal-kannya.
Seorang ulama telah berkata: “Cucilah empat perkara dengan empat perkara. Cucilah wajahmu dengan air matamu, cucilah lidahmu dengan zikir kepada Penciptamu, cucilah hatimu dengan rasa takut kepada Tuhanmu dan cucilah dosamu dengan bertaubat kepada Penguasamu.”
Walaupun Rasulullah SAW bersih daripada melakukan sebarang dosa dan dijamin Allah dengan syurga, di hati Baginda tertanam rasa takut kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Akulah manusia yang paling takut kepada Allah di antara kamu semua itu.” (Hadis riwayat Bukhari)
Allah SWT berfirman yang maksudnya: “Hanya orang Mukmin yang sebenar itu apabila disebut saja nama Allah, gementarlah hati mereka dan apabila dibaca ayat al-Quran, bertambahlah keimanan mereka dan hanya kepada Allah sajalah mereka menyerah diri.” (Surah al-Anfal, ayat 2)
Orang yang betul-betul kenal dan takut kepada Allah hanya lahir di hati mereka yang mempunyai sikap tawakal atau penyerahan pada Allah. Dengan kata lain, hanya orang beriman saja yang akan dapat merasai rasa takut itu.
Ibn Abbas meriwayatkan, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Ada dua mata yang tidak disentuh api neraka, iaitu mata yang menangis di tengah malam kerana takut kepada Allah dan mata yang celik kerana terjaga dalam peperangan di jalan Allah.”
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Jika berasa gentar hati seorang mukmin kerana takut kepada Allah, maka runtuh dosanya bagaikan daun kering yang runtuh dari pohonnya.” (Dari kitab Tanbihul Ghafilin II)
Sebenarnya rasa takut kepada Allah ini bergantung kepada tingkat keimanan seseorang. Jika sekadar percaya adanya Allah tetapi tidak dapat berasa-kan takut kepada Allah, maka iman orang itu amat tipis dan lemah kerana tidak dapat berasa gerun kepada neraka serta azab Allah.
Dengan kata lain, tidak ada rasa takut dan gerun kepada Allah menandakan hati seseorang itu telah mati. Al-Quran mengingatkan mengenai seksaan pedih bakal diterima orang yang derhaka (tidak takut) dan balasan nikmat bagi mereka yang melakukan kebaikan (takut).
Lukman Al-Hakim berpesan kepada anaknya: “Berharaplah kepada Allah dengan sesungguhnya sehingga kamu berasa aman dari tipu daya dan takutlah kepada-Nya supaya kamu tidak terputus dari rahmat dan kasih sayang-Nya.”
Secara umum kita dapat mengenal orang yang memiliki rasa takut kepada Allah melalui tanda seperti banyak membaca al-Quran, rajin mengerjakan solat wajib dan sunat, selalu membelanjakan hartanya di jalan Allah, mengeratkan silaturahim dan menjauhkan daripada perkara mungkar.
Allah SWT berfirman yang maksudnya: “Dan ada pun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya.”(Surah An-Naziat, ayat 40-41)

Saturday, 17 March 2012

Doa malaikat, PAHALA BESAR buat jemaah bersolat di saf depan

Assalamualaikum... :) harini ana nk ajak semua pembaca blog ana supaya kita sama2 mengimarahkan masjid dan berlumba-lumba berada di sof hadapan..... Kita biasa melihat jemaah yang memenuhi saf depan ketika bersolat jemaah di masjid atau di surau, kebanyakannya terdiri daripada golongan warga emas. Kalau ada anak muda sekali pun, maka ia boleh dihitung dengan jari.


Yang muda, yang gagah bertenaga dan belia remaja santai lebih selesa bersolat di barisan saf belakang. Tahukah kita bahawa beruntungnya jika kita bersolat di saf paling hadapan kerana kita akan didoakan oleh malaikat dan mendapat ganjaran pahala besar di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW ada berpesan kepada kita semua: “Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat berselawat kepada orang yang berada di saf yang pertama.” (Hadis riwayat Ibnu Hibban). Inilah bukti anjuran Islam dalam menggalakkan umat agar berebut untuk menunaikan solat di barisan pertama.

Kemudian Rasulullah SAW juga mengatakan bahawa jika manusia mengetahui fadilat bersolat di saf hadapan, nescaya mereka berebut-rebut untuk mendapatkan tempat. Sabda Nabi SAW yang bermaksud: “Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang ada dalam azan dan saf pertama, kemudian untuk mendapatkan itu mereka harus mengundi, nescaya mereka akan mengundi untuk mendapatkannya.” (Hadis riwayat Bukhari).

Jadi, seharusnyalah kita sebagai umat Islam bermotivasi untuk berada di saf depan ketika melaksanakan solat berjemaah. Sekarang marilah kita secara jujur meninjau keadaan di masjid dan surau ketika ini yang menunjukkan betapa ramai di kalangan kita sudah tidak menghiraukan akan pesanan Nabi kita agar mengambil peluang untuk berada di saf depan.

Dalam keadaan dewasa ini, kita terpaksa akui bahawa kebanyakan daripada kita sudah tidak mementingkan kelebihan berada di saf depan ketika menunaikan solat. Apa yang penting, asalkan solat berjemaah saja?


Marilah kita ghairah untuk merebut tempat di saf pertama setiap kali mendirikan solat berjemaah. Tanamkan azam yang mantap supaya kita tidak ketinggalan saf itu. Untuk menjayakan visi itu maka hendaklah kita segera ke masjid untuk solat berjemaah.

Marilah kita hayati peringatan Nabi SAW ini: “Sebaik-baik saf orang lelaki ialah yang pertamanya dan yang paling buruk ialah yang terakhir, dan saf wanita yang terbaik ialah yang terakhirnya dan yang paling buruk ialah yang paling hadapan.” (Hadis riwayaat Abu Daud, At-Tirmidzi).


Ini ada satu kisah bagaimana Nabi SAW mendidik sahabat dalam mengerjakan solat berjemaah. Daripada Sa’ed Al-Khudry R.A. bahawa Rasulullah SAW mendapati ada di kalangan sahabatnya melambat-lambatkan diri mereka untuk menyertai saf pertama, lantas Baginda SAW mengingatkan mereka:

“Ke hadapanlah kamu dan sempurnakanlah (saf) bersama denganku, akan datang selepas kamu satu kaum yang berterusan ke belakang (meninggalkan saf yang pertama) sehingga Allah akhirnya memasukkannya ke dalam neraka.” (hadis riwayat Muslim). Perhatikan baik-baik akan sabda Nabi SAW itu. “….akan datang selepas kamu satu kaum yang berterusan meninggalkan saf yang pertama…”. Mungkin kitalah kaum yang dikatakan Nabi SAW itu? Fikir dan renungkanlah.

Dalam sebuah hadis lain Nabi SAW ada mengatakan: “Hadirilah solat Jumaat, dan hampirilah imam kerana sesungguhnya seorang lelaki itu akan berterusan menjauhkan sehingga ia akan dilambatkan daripada memasuki syurga walaupun ia memasukinya.” (Hadis riwayat Imam Ahmad).

Sewajarnya pesanan Nabi SAW itu menjadi pedoman buat kita supaya tidak membiarkan diri memilih saf belakang untuk bersolat jemaah di masjid. Jangan biarkan diri kita berasa selesa dan seronok bersolat di saf belakang, sebaliknya mulalah memilih dan segera mara ke saf paling depan dan hampir dengan imam.

Oleh itu, dapatlah dikatakan bahawa solat berjemaah yang berkualiti ialah solat seseorang yang di saf paling hadapan. Inilah golongan yang didoakan malaikat dan mendapat jaminan ganjaran pahala yang besar di sisi Allah.

Daripada Abu Hurairah r.a Rasulullah S.A.W bersabda, "Seandainya orang ramai mengetahui betapa besarnYa pahala azan dan merapati saf yang pertama (di masa solat berjemaah), kemudian mereka tidak menemui jalan untuk memperolehinya melainkan dengan membuat undi (giliran), nescaya mereka akan berbuat demikian. Juga seandainya mereka mengetahui betapa besarnya pahala segera (pergi ke masjid) untuk melakukan solat berjemaah, nescaya mereka akan berlumba-lumba untuk mendapatkannya. Demikian pula sekiranya mereka mengetahui betapa besar pahala solat Isya dan Subuh dengan berjemaah. Mereka akan datang untuk menghadirinya sekalipun merangkak-rangkak". Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

"Tidakkah kamu berbaris sebagaimana saf para malaikat di sisi Tuhannya?" Kami bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimanakah saf mereka di depan Tuhan?" jawab Nabi,"Menyempurnakan barisan pertama dan rapat benar dalam barisan." Riwayat Muslim.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya berselawat kepada orang-orang yang berada di saf pertama." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan saf kedua." Baginda bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya berselawat kepada orang-orang yang berada di saf pertama." Para sahabat bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan saf kedua." Rasulullah menjawab, "Ya, juga saf kedua." Riwayat Ahmad.

Daripada 'Irbadh bin Sariyah bahawa Rasulullah memohon keampunan bagi mereka yang berada di saf pertama tiga kali dan untuk saf kedua hanya sekali. Riwayat Ibnu Majah.

Kesimpulan yang dapat kita perolehi dari hadis-hadis di atas.

1- Mereka yang memenuhi saf paling depan ketika solat adalah sama dengan saf para malaikat. Betapa beruntungnya kerana malaikat sentiasa menjaga kesempurnaan saf mereka dan saf para malaikatini hampir dengan Allah S.W.T. Maka tidakkah bagi mereka yang solat di saf hadapan adalah orang yang paling hampir dengan Allah.

2- Makna selawat Allah atas mereka (yang berada di saf pertama) ialah tazkiyah(penyucian daripada dosa-dosa) terhadap mereka. Selawat para malaikat pula ialah doa dan pemohonan keampunan.

3- Rasulullah S.A.W sendiri memohon keampunan bagi orang yang berada di saf pertama. Tidakkah kita sangat bahagia sekiranya orang yang paling mulia di atas muka bumi ini memohon keampunan untuk kita.

Solat berjemaah sudah dijanjikan pahala yang berlipat kali ganda. Beruntunglah bagi mereka yang mengerjakan solat berjemaah dan mengejar saf paling hadapan. Bersama-samalah kita berusaha mengejar saf paling hadapan di dalam solat. InsyaAllah
Wallahualam~~~~ 

Wednesday, 18 January 2012

PESANAN SHEIKH AHMAD YASSIN KEPADA PEMUDA-PEMUDI AKHIR ZAMAN

Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepada ALLAH swt dengan meninggalkan pelbagai keseronokan dan kealpaan kehidupan dan menyingkirkannya jauh daripada kehidupan kalian. Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan solat subuh secara berjemaah. Sudah sampai saatnya untuk kalian menghiasi diri dengan akhlak yang mu1ia, mengamalkan kandungan al-Quran serta mencontohi kehidupan Nabi Muhammad saw.

Aku menyeru kalian wahai anak-anakku untuk solat tepat pada waktunya. Lebih dari itu, aku mengajak kalian wahai anak-anakku, untuk mendekat diri kepada sunnah Nabi kalian yang agung.
Wahai para pemuda, aku ingin kalian menyedari dan menghayati makna tanggung jawab. Kalian harus tegar menghadapi kesulitan hidup dengan meninggalkan keluh kesah. Aku menyeru kalian untuk menghadap ALLAH SWT dan memohon keampunan dari-Nya agar Dia memberi rezeki yang berkat kepada kalian. Aku menyeru kalian supaya menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.
Aku ingin kalian tidak tertidur oleh alunan-alunan muzik yang melalaikan, melupakan kata-kata yang menyebutkan cinta kepada manusia dan dunia serta menggantikannya dengan kata amal, kerja dan zikir kepada ALLAH. Wahai anak-anakku, aku amat berharap kalian tidak sibuk dengan muzik dan tidak terjerumus ke dalam arus syahwat.

Wahai puteriku, aku ingin kalian berjanji kepada ALLAH akan mengenakan hijab secara jujur dan betul. Aku meminta kalian berjanji kepada ALLAH bahawa kalian akan mengambil peduli tentang agama dan Nabi kalian yang mulia. Jadikanlah ibunda kalian, Khadijah dan Aisyah, sebagai teladan. Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian. Haram hukumnya bagi kalian untuk melakukan sesuatu yang boleh menarik perhatian pemuda supaya mendekati kalian.
Kepada semua, aku ingin kalian bersiap sedia untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan. Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah. Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat. Latihlah diri kalian agar dapat hidup tanpa elektrik dan peralatan elektronik. Latihlah diri kalian untuk sementara waktu merasakan kehidupan yang sukar.
Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan membuat perancangan untuk masa depan. Berpeganglah kepada agama kalian. carilah sebab-sebabnya dan tawakal kepada ALLAH.



Wednesday, 7 December 2011

MASA UNTUK BERMUHASABAH DIRI

Assalamualaikum wahai pembaca2 sekalian........ pertama skali ana ingin mngucapkan syukur kpada ALLAH S.W.T. kerana mmbuka pintu hati ana untk mnulis coretan blog pada kali ni......
keduanya ana ingin mngajak smua pembaca dan diri ana untuk bermuhasabah diri dan bertaubat,,, marilah kita bersama mngucapkan kalimah istighfar kpada ALLAH smoga ALLAH mngampuni smua dosa2 kita yang lalu............
ingatlah wahai pembaca2 sekalian,, ssungguhnya syaitan yg direjam sntiasa mnghasut manusia ke jalan yg sesat dan akhirnya kpada dosa besar,, wlaupun pada asalny kita mlakukan dosa yg kecil,, ttapi apabila dlakukan berterusan dari hari ke hari,, ia tetap akn mnjadi dosa besar.... ALLAHUAKBAR..... ASTAGHFIRULLAH... disini ana ada satu kisahh ana nk critakan untuk antum smua..... dimana ada seorang lelaki hamba ALLAH ini,,, ingin mlakukan satu kerja amal dgn mnjual buku2 ilmiah islam dgn harapan krja amalnya akn mmbawa kpada kemajuan umat islam dan keredhaan ALLAH S.W.T.... stiap hari dia mnguruskan kerja2nya dengan tekun dan berhati-hati agar setiap kerja yg dlakukan tidak d iringi dengan hasutan syaitan yg direjam...... hari demi hari berlalu,, kerja yg dilakukan dgn pnuh kyakinan dan berharap ia akan mendapat keredhaan ALLAH dan djauhkan dripada sgala hasutan syaitan..... dtakdirkan pada suatu hari,, pada hari selasa 6/12/2011 waktu malam selepas isya' dgn izin ALLAH ia mnghadiri satu majlis ilmu yg berbentuk forum dan dkatakan ckup hebat dan pnuh dgn ilmu2....ia dgar dgn teliti stiap kata2 penceramah yg dlontarkan kpada smua pendengar..... pada ktika itu ia mula berfikir, dan terus berfikir.... adakah kerja2 yg dlakukan selama ini mndapat keredhaan ALLAH?????? ketika habisnya majlis ilmu itu,, ia trus pulang ke biliknya dgn pnuh tanda tanya,, adakah tuhan menerima kerja yg dlakukan stiap hari itu.....?????????????????????????????
ia terus menjadi persoalan shinggalah ia trtidur pada malam itu,,, sbelum ia tidur,, ia sempat brdoa moga2 ALLAH mnerima sgala amalannya dan kerjanya.... dtakdirkan pada malam itu ia telah brmimpi,, dmana ia berda d tanah suci makkah berhampiran dgn masjidil haram,,, dlm mmpi trsebut,, ia mnitiskn air mata krana tempat yg diidamkan slama2 ini ia dpt pergi,,, dlm mmpi tersebut ia berjalan mnuju ke masjidil haram dan apabila smpai ke sana,,, ia terus mngerjakan ibadah tawaf dgn air mata yg brlinang,,,,,, apabila cukup saja 7 kali tawaf,,,, ia terdengar suara azan,,, dan ia terjaga dari tidur,, apabila ia sedar, telefon bimbitnya mlaungkan azan yg sudah mnandakan tepat pkul 5 pagi,,, sperti biasa pada hari2 lain,,, ia terus mnguruskan diri untk ke masjid bgi mnunaikan solat subuh...... pada hari itu hari rabu 7/12/2011.... selepas ia pulang dari mnunaikan solat subuh,,, dtakdirkan pada hari itu jam 10 pagi,, ia di izinkan oleh ALLAH untuk mngikuti satu forum,,,, ddalam forum ini,, sgala prsoalan yg barada d fikiran hamba ALLAH ini,,, terjawab dgn izin ALLAH....
skarang ia mula sedar,,, wlaupun kerja yg dlakukanny slama ini dgn pnuh keperihatinan dan dgn tujuan untuk mendapat keredhaan ALLAH S.W.T....... rupa2nya dlm kerja ie trsebut,,, syaitan telah berda d tengah2 tanpa ia sedar... tanpa ia ketahui..... terus hamba ALLAH ini beristighfar dan memohon kpada ALLAH supaya selepas ini,, kerja2nya untuk berdakwah dan mnyebarkan islam dlindungi oleh ALLAH dripada sgala hasutan dan bisikan syaitan yg direjam....... 
moralnya disini,,,, wlaupun kita mlakukan suatu pekerjaan yg baik,,,, syaitan akn sntiasa mnghasut kita supaya terpesong dari jalan yg benar,,, walaupun kita tidak sedar apa yg dipesongkan oleh syaitan yg direjam itu... berhati-hatilah wahai sahabat2 sekalian...... marilah kita brdoa kapda ALLAH supaya ALLAH sentiasa melindungi kita....................


Imam An-Nawawi menjelaskan: "Para ulama berkata, 'Bertaubat dari setiap dosa hukumnya wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, maka syaratnya ada tiga. Pertama, menjauhi maksiat tersebut. Kedua, menyesali perbuatan (maksiat)nya. Ketiga, berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah. 


Dasar (Syari'at) Hukum Islam Bahwa Istighfar dan Taubat Termasuk Kunci Rizki.

Apa yang disebutkan Allah SWT tentang Nuh AS yang berkata kepada kaumnya: 
"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'." (Nuh: 10-12). 







ASSALAMUALAIKUM................ 

Saturday, 5 November 2011

10 NASIHAT IBNUL QAYYIM AGAR BRSABAR SUPAYA TIDAK TRJERUMUS KE LEMBAH MAKSIAT

10 Nasihat Ibnul Qayyim Untuk Bersabar Agar Tidak Terjerumus Dalam Lembah Maksiat
Alih Bahasa: Abu Muslih Ari Wahyudi
Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.
Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:
Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu……………
Apabila engkau berlimpah nikmat
maka jagalah, karena maksiat
akan membuat nikmat hilang dan lenyap
Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.
Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…
Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…
Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.
(Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li shabri ‘anil ma’shiyah, www.ar.islamhouse.com)

Wednesday, 2 November 2011

UJIAN MANUSIA AKHIR ZAMAN

                                                                        السلام عليكم


Bila Allah cepat makbulkan Doamu, Maka DIA Menyayangimu,
Bila DIA Lambat Makbulkan doamu, Maka DIA Ingin Mengujimu,
Bila DIA Tidak Makbulkan Doamu, Maka Dia Merancang Sesuatu Yang lebih Baik Untukmu.
Oleh itu, Sentiasalah Bersangka Baik Pada ALLAH Dalam Apa Jua Keadaan Pun... Kerana Kasih sayang ALLAH Itu Mendahului KemurkaanNya.


Manusia hari ini suka bersangka-sangka
Ada sangkaan baik... Ada sangkaan buruk
Orang beribadah disangka riak
Orang yang relax disangka malas
Orang yang pakai baju baru disangka menunjuk
Orang yang pakai baju buruk disangka zuhud (hina)
Orang makan banyak disangka pelahap
Orang makan sikit disangka kedekut
Orang baik disangka buruk
Orang buruk disangka baik
Orang senyum disangka mengejek
Orang masam disangka merajuk
Orang bermuzakarah disangka mengumpat
Orang diam disangka sombong
Orang menawan disangka pakai susuk
Orang nampak ceria disangka membela
mana tahu
yang diam itu kerana berzikir kepada Allah
mana tahu
yang senyum itu kerana bersedekah
mana tahu
yang masam itu kerana mengenangkan dosa
mana tahu
yang menawan itu kerana bersih hati dan mindanya
mana tahu
yang ceria itu kerana cergas cerdasnya
Jauhi sikap suka bersangka-sangka
kerana ia bakal memusnahkan ukhwah seperti musnah nya
kayu dimakan api…
Satu benda yang kita lihat, macam-macam kesimpulan
yang boleh kita  buat.
Semuanya bergantung bagaimana kita melihatnya.